Teknologi Terbaru : Jamur Portabella Bisa digunakan Untuk Isi Ulang Smartphone Lebih Cepat
Agaricus merupakan jenis jamur yang sudah begitu populer di kalangan masyarakat di berbagai negara. Makanya tak mengherankan kalau kemudian jenis baru jamur ini banyak yang bermunculan.
Di beberapa negara maju, semisal Amerika Serikat, budidaya jamur sudah menjadi industri yang menjanjikan. Tak hanya untuk konsumsi, dalam perkembangannya, para ahli kemudian melakukan penelitian untuk mengetahui dan memaksimalkan khasiat pada jamur yang dapat dikonsumsi tersebut.
Munculnya jenis baru Agaricus yang disebut dengan Agaricus portabella tersebut serta-merta menjadi pesaing dari Jamur shitake yang sebelumnya diramalkan akan menjadi primadona jamur yang banyak dikonsumsi di Amerika Serikat.
Jamur memiliki beberapa jenis yang berbeda. Ada yang bisa diolah menjadi makanan, atau kebalikannya ada juga yang beracun. Namun, ternyata tidak sebatas itu, ada jenis jamur yang bisa mengisi ulang smartphone.
Pertumbuhan jumlah kendaraan listrik dan perangkat mobile diperkirakan akan sangat meningkat dalam beberapa dekade mendatang. Namun dengan teknologi baterai saat ini, pemenuhan kebutuhan daya bagi unit tersebut akan berdampak buruk pada lingkungan.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of California di UC Riverside, berhasil menciptakan baterai lithium-ion dari Jamur Portabella yang sudah saatnya panen. Jamur tersebut bisa digunakan untuk baterai lithium-ion karena murah dan mudah untuk diproduksi.
Jamur Portabella ini sangat berpori, yang bisa membantu baterai lithium-ion untuk mengisi ulang smartphone lebih cepat di masa depan. Hal ini dilakukan oleh ilmuwan University of California, untuk mencegah pembuatan baterai yang selama ini sangat mahal, sangat beracun, dan merusak lingkungan.
Selain itu, para ilmuwan ini menggunakan jamur Portabella karena biomassa yang sangat berpori seperti kentang. Jamur ini bisa menjadi sumber garam kalium, yang pada dasarnya sempurna untuk bahan elektrolit-aktif dari waktu ke waktu.
Jika pori-porinya lebih banyak, kapasitasnya juga akan meningkat, yang membuat elektrolitnya lebih besar dari waktu ke waktu. Ini berarti jamur akan memungkinkan baterai smartphone lebih baik dan bisa digunakan mengisi daya lebih cepat.
“Dengan bahan baterai seperti ini, smartphone masa depan akan mengalami peningkatan, sehingga perlu pori-pori jamur ini untuk meningkatkan sel baterai dan mengurangi pembuangan dari waktu ke waktu,” ujar Brennan Campbell, seorang mahasiswa pascasarjana program ilmu dan teknik Material di UC Riverside.